Kamu. Kebahagiaan yang ‘pernah’ Allah titipkan padaku. Kebahagiaan
yang membuat ku semakin faham apa itu kebahagiaan. Ketika aku dan kamu menjadi
kita. Dan ketika semua serasa hanya milik berdua.
Bahagia itu sederhana. Sesederhana aku melihat mu tersenyum
bersama ku. Sesederhana ketika tanganmu menggenggam erat tanganku. Sesederhana kamu
melihatku tersenyum kepadamu. Bukan begitu, sayang?
Aku tak pernah memaksamu tetap tinggal disini. Aku hanya
masih membutuhkan senyum mu sebagai dopping semangatku. Aku tak akan memaksamu
untuk memendam semuanya sendiri. Pergilah,
jika itu memang membuat mu bahagia. Temukan sarang mu. Tempat kembali yang bisa
menenangkan mu. Yang bisa menjaga mu dan tak pernah menyia-nyiakan mu.
Sedih? Ya. Marah? Tidak. Aku bukan wanita yang ada di
bayanganmu. Apa yang kau bayangkan tentang ku terlalu baik. Aku tak sanggup
menurutinya.
Sudahlah, aku kan terbang sendiri. Dengan sayap-sayap ku
yang rapuh. Bukankah kau yang kemarin menguatkan sayapku? Aku yakin kamu lupa
itu. Biarkan aku kembali menemukan bahagia ku. Karena ku yakin itu bukan kamu.
Saat ku katakan “Aku bahagia melihat mu bahagia dengannya”,
jangan percaya. Aku tak sekuat itu.
13082013
masih aja.Udah ada yang punya tuuh woii
BalasHapus